Mengembangkan Bisnis Dengan Brand Architecture

Apa itu Brand Architecture?

Sistem untuk menata portofolio brand ataupun sub brand sehingga konsumen lebih mudah mengenali.

Keuntungan membuat brand architecture

  • Menambah omset dari cross selling

  • Menjaga brand image 

  • Biaya untuk pengembangan brand lebih jelas dan terarah

Jenis-Jenis Brand Architecture :

Dengan menerapkan arsitektur ini, 

Apple mendapatkan nilai pasar hingga 3 Triliun Dollar!

Keuntungan : 

  • Hemat biaya untuk pengembangan
  • Konsumen mudah mengenali kualitas sub brand melalui induk brand

Kekurangan : 

  • Kurang fleksibel, contoh : apple identik dengan teknologi sehingga jika mengeluarkan produk makanan akan kurang relevan
  • Jika ada sub brand bermasalah maka semua brand merasakan dampaknya

P&G sukses menerapkan tipe brand arsitektur ini selama lebih dari 180 tahun! Dengan 5 miliar konsumen di seluruh dunia!

Keuntungan :

  • Lebih fleksibel untuk masuk di berbagai market kategori
  • Jika ada sub brand yang bermasalah tidak terlalu berpengaruh pada lainnya
  •  Reputasi brand lebih terjaga

Kekurangan : 

  • Biaya lebih mahal karena seperti membuat brand baru
  • Konsumen sulit mengenali brand induk
  • Reputasi sub brand kurang berpengaruh dengan brand induk

Mendengar kata marriot dan toyota pasti sudah menghilangkan keraguan kita soal kualitas dan juga brandnya. Meskipun tidak semua sub brand menggunakan “kata” induknya tetapi reputasinya baik.

Contohnya lexus yang memiliki segmen mobil mewah.

Keuntungan : 

  • Lebih fleksibel 
  • Brand induk menguatkan reputasi sub brand
  • Pertengahan dari 2 brand arsitektur sebelumnya

Kekurangan : 

  • Biaya lebih besar
  • Reputasi sub brand sangat berpengaruh dengan brand induk
  • Tidak semua sub brand diketahui induknya

Masing-masing brand architecture

Memiliki kekurangan, kelebihan dan kisah suksesnya masing-masing

Menentukan brand architecture untuk bisnis harus melihat tujuan dan visi bisnis sehingga pengembangan lebih jelas dan terarah

Referensi : 

Thebrandingjournla.com

Indracreative.medium.com


Kembangkan brand dengan Logo & brand identity yang lebih baik

Info selengkapnya 

Klil => “Link Di Bio”

Sukses Rebranding ala Dunkin

Brand berusia 73 tahun ini

Sudah rebranding beberapa kali

Tapi bisa bertahan hingga saat ini

Bagaimana strateginya ?

Dunkin bukan hanya donut

Itulah inti dari rebranding tahun 2019

Meskipun Brand identity sama 

Namun pesan yang disampaikan berbeda

 

 

Kenapa bisa sukses?

Rebranding dilakukan bukan untuk bergaya

Tapi untuk membentuk persepsi baru.

Dunkin’ ingin melebarkan sayap

Tanpa meninggalkan ciri lama

 

 

Brand Baru Visi Baru

Hilangnya kata donut

Bukan berarti tidak menjual donut

Data menunjukkan 60% omset berasal dari minuman

Untuk itu menghilangkan kata “donut”

Membuat brand menjadi lebih fleksibel

 

Dengan pareto bisnis dan rebranding yang tepat

Brand tetap memikat

Penasaran masyarakat meningkat

Omset pun melesat

 

Sumber : 

Agilitypr.com 

Brandsonify.com 

Qsrmagazine.com 

 

Apa yang bisa kita pelajari ?

 

Rebranding bukan hanya mengganti logo

Tentukan tujuan dan pesan yang akan disampaikan

Sebelum melakukan rebranding

 

Visual mempengaruhi nilai jual

Jangan sampai brand rusak gara-gara

Salah desain brand identity seperti 

Tropicaba atay gap 

(penjelasan ada di postingan sebelumnya)

 

 

Mau rebranding atau membuat usaha baru ?

Serahkan desain logo dan brand identity 

Pada Banni studio

 

Info selengkapnya 

Klik => “Link di Bio”

Rugi Jutaan Dollar Gara-Gara Salah Desain Brand Identiy

Siapa Sangka Gara-Gara Redesain 

Packaging, logo dan brand identity lainnya 

Tropicana RUGI hingga 50juta dolar!

Sebenarnya tujuan desainnya bagus Agar penampilannya clean, modern 

Dan kesan premium Uniknya. 


Bahkan tutup botolnya dibuat seperti buat jeruk

Tidak hanya packaging

logonya pun dirubah 

seperti gambar diatas

 

Tapi kenapa bisa gagal ?

Bahkan rugi dan penjualan menurun hingga 20% ?

 

Masalah utamanya adalah 

Apa yang dipikirkan brand tidak sama dengan konsumen

 

1. Konsumen loyal justru kesulitan menemukan 

Tropicana di Rak, Karena desainnya yang sangat berbeda.

2. Pesan yang ditangkap oleh konsumen berbeda dengan perusahaan

3. Konsumen justru merasa desainnya tidak “premium” dan tidak “alami”

 

Akibatnya,

Penjualan menurun 

Dan Kurang dari satu bulan

Kembali ke logo dan packaging yang lama

 

Hanya dalam beberapa bulan kemudian

packaging baru ditarik dari pasaran

 

Sumber artikel :

thebrandingjournal.com/2015/05/what-to-learn-from-tropicanas-packaging-redesign-failure/

 

Apa pelajaran yang diambil dari Tropicana ? 

Logo & brand identity adalah cerminan dari perusahaan

Konsumen pun memiliki ikatan emosi dengan brand 

 

Jadi jangan sampai logo & brand identity 

Sekadar ada

Info jasa desain logo & brand identity

Klik => “Link di Bio”